I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Metode penanaman
padi di Provinsi Aceh secara umum masih dilakukan secara tradisional oleh
petani, sehingga menghasilkan jarak tanam yang tidak seragam, membutuhkan
tenaga kerja yang banyak, waktu yang lama, dan biaya yang sangat besar. Ketidak
seragaman jarak tanam juga akan memberikan dampak terhadap kelambatan
perkembangbiakan bibit, menyulitkan petani saat melakukan penyiangan, pemupukan
dan penyemprotan. Hal ini tentunya akan berdampak pada penurunan hasil panen
padi. Fakta lain menunjukkan bahwa masa tanam tidak pernah terjadi secara serentak dikarenakan
langkanya tenaga kerja yang mempunyai kualifikasi dibidang ini.
Thomas, E.V (2001) dan Thomas (2003) menegaskan bahwa untuk lahan sawah basah
sistem mekanisme yang cocok pada mesin penanam padi adalah mekanisme empat batang penghubung (four bar linkage mechanism) yang
berfungsi sebagai lengan penanam dan pengambil bibit dari hoper. Implementasi
dari mekanisme ini sangat rumit, sehingga memerlukan kedalaman analisa
kinematik untuk memastikan mekanisme ini dapat bekerja sesuai yang diinginkan.
Penelitian Marzuki, dkk (2014) telah
menghasilkan suatu alat mekanisme penanam padi dari mekanisme empat batang
penghubung. Lebih lanjut, Marzuki dkk berargumentasi bahwa permodelan mekanisme
dari empat batang penghubung untuk mekanisme penanam padi dapat dimodelkan dan
disimulasikan dengan menggunakan Software
Solidworks dan analisa kinematik dapat juga dilakukan dengan menggunakan
software-software lainnya. Permodelan dengan software akan sangat lebih efektif
untuk mendapatkan kesesuaian dimensi dan panjang batang serta kesesuaian bentuk
lokus gerakan.
Untuk
kajian lebih lanjut, penulis tertarik untuk membuat permodelan dan simulasi
mekanisme penanaman padi dari mekanisme empat batang penghubung dengan
menggunakan Software Solidworks
premium 2013. Permodelan dan simulasi ini diharapkan nantinya dapat menemukan
suatu mekanisme untuk penyesuaian seperti gerakan manusia pada saat mengambil
bibit, menancapkan bibit padi kedalam tanah (penanaman) secara baris dan kolom dan bergerak secara
kontinyu melakukan perulangan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mekanisme Penanam Padi
kebanyakan mesin-mesin mekanisasi pertanian selalu
menggunakan mekanisme batang penghubung yang digerakkan oleh penggerak utama
yang berupa motor bensin atau diesel untuk menggerakkan mekanisme tersebut.
Pergerakan, kecepatan dan percepatan yang terjadi pada batang peluncur atau penghubung selalu
dianalisa dengan prinsip kinematik.
Mekanisme penanam padi dapat menggunakan
mekanisme lengan ayun, mekanisme penggerak lengan ayun merupakan suatu rantai
kinematik yang dihubungkan bersama atau kedalam keadaan bersinggungan yang
memungkinkan bergerak relative terhadap batang lainnya.
2.2 Permodelan
dan Simulasi
Permodelan dan simulasi mekanisme dengan menggunakan
software Solidworks premium 2013 haruslah melalui pengenalan dasar dari 1
(lengan motor), lengan 2 (lengan pengambil bibit), dan lengan 3 ( lengan
penerus gerakan batang). Panjang ketiga lengan tersebut haruslah terdapat
kesesuaian lubang, sehingga dapat memberikan gerakan yang mulus dan haruslah
dipastikan lengan 2 harus dapat berputar 3600 setelah assembly dan
pada saat dilakukan proses simulasi.
2.3 Permodelan Mekanisme
Permodelan
dengan software solidworks premium 2013 haruslah mengenai pengenalan dasar dari
batang 1 (frame), batang 2 (crank), batang 3 (connector), dan batang 4
(rocker). panjang keempat batang tersebut haruslah terdapat kesesuaian lubang,
sehingga dapat memberikan efek gerakan yang mulus dan haruslah dipastikan bahwa
batang 2 harus dapat berputar 3600 setelah proses assembly selesai.
Jika
permodelan telah sesuai seperti yang diinginkan, maka langkah selanjutnya
adalah menentukan komponen-komponen yang tetap dan bergerak baik rotasi maupun
linear.
2.4 Simulasi Model
Menurut Law and
Kelton (1991) Simulasi merupakan suatu teknik meniru operasi-operasi atau
proses- proses yang terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat
komputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu sehingga sistem tersebut
bisa dipelajari secara ilmiah.
Model adalah
alat yang sangat berguna untuk menganalisis maupun merancang sistem. Sebagai
alat komunikasi yang sangat efisien, model dapat menunjukkan bagaimana suatu
operasi bekerja dan mampu merangsang untuk berpikir bagaimana meningkatkan atau
memperbaikinya. Model didefinisikan sebagai suatu deskripsi logis tentang
bagaimana sistem bekerja atau komponen-komponen berinteraksi. Dengan membuat
model dari suatu sistem maka diharapkan dapat lebih mudah untuk melakukan
analisis. Hal ini merupakan prinsip pemodelan, yaitu bahwa pemodelan bertujuan
untuk mempermudah analisis dan pengembangannya.
Melakukan
pemodelan adalah suatu cara untuk mempelajari sistem dan model itu sendiri dan
juga bermacam-macam perbedaan perilakunya.
2.5 Analisa Kinematik
Batang-batang penghubung pada mekanisme diidentifikasikan
sebagai 1), panjang batang engkol, L1, 2) panjang batang penghubung
(coupler), L2 3) panjang batang yang mengikuti, L3 4)
panjang batang tetap horizontal, β.
Batang penghubung
diposisikan tetap, dimensi akan disesuaikan mengikuti batang engkol yang
bergerak. Komponen ini disambung dengan menghitung sudut pergerakan engkol.
Sudut engkol dikondisikan 10. Untuk menganalisa kinematiknya
menggunakan metode Newton-raphson yang dituliskan dengan matrik jacobian untuk
batang penghubung. Perhitungan dimensi dilakukan untuk menentukan dimensi
batang dan menganalisa panjang batang penghubung L1, L2, L3.
Jika batang penghubung 1 merupakan titik A dan D dengan
jarak R1, sementara batang penghubung 2 dengan garis AB dengan panjang R2.
Batang penghubung 3 adalah garis BC dengan panjang R3, dan panjang batang 4
adalah mengikuti garis CD dengan panjang R4. Gambar 2.22 Menunjukkan sudut yang
terbentuk titik A dan titik D yang merupakan sudut offset (θ1). Maka
persamaan yang berlaku untuk menganalisa
diagram kinematis tersebut adalah
2.6 Analisa Kinematik Dengan Menggunakan Software Solidworks
Menurut Liu, Ti Lin Menganalisa kinematik kecepatan dan
percepatan dapat menggunakan Microsoft office excel dengan persamaan-persamaan
berikut ini:
1. Untuk
mencari panjang lintas gerakan batang
S=
(2.1)
2. Untuk
mencari radian antara dua batang
β =
) (2.2)
3. Untuk
mencari sudut terhadap bidang datar
ψ =
(2.3)
4. Untuk
mencari radian yang terbentuk antara batang 1 dan 4
ƛ =
ψ) (2.4)
II. METODE SIMULASI
3.1 Permodelan Simulasi Mekanisme
3.1 Lengan
Motor
Lengan motor ini berfungsi untuk meneruskan pergerakan batang, sehingga
batang lengan pengambil bibit dapat memberikan pergerakan batang yang mulus dan
haruslah dipastikan lengan motor dapat berputar 3600 pada saat
dijalankan simulasi, dan komponen lengan motor ini berhubungan dengan lengan
pengambil bibit yang didukung oleh lengan penerus gerakan batang sehingga
lengan pengambil bibit dapat memberikan pergerakan lokus yang mulus.
Penggambaran lengan
motor ini digambarkan dengan menggunakan software
solidworks dengan memilih new part
kemudian ok, selanjutnya memilih pandangan front
plane, dan memilih sketch entities:
circle, line dan kemudian kita trim di beberapa bagian yang ingin di
potong.
3.2 Lengan
Pengambil Bibit
Lengan pengambil bibit ini berfungsi untuk mengambil bibit padi dari
hoper dan mampu menanam padi baik secara baris maupun kolom dan mampu menutup
kembali jejak tanam setelah penanam padi, dan komponen lengan pengambil bibit
ini berhubungan dengan lengan penerus gerakan batang yang diputar oleh lengan
motor sehingga lengan pengambil bibit dapat berputar dan dapat memberikan
pergerakan lokus yang mulus.
Penggambaran lengan
pengambil bibit ini digambarkan dengan menggunakan software solidworks dengan memilih new part kemudian ok, selanjutnya memilih pandangan front plane, dan memilih sketch entities: line, circle dan
kemudian kita trim di beberapa bagian yang ingin di potong, dan berikutnya
melakukan fillet dibeberapa titik.
3.3 Lengan Penerus Gerakan
Lengan penerus gerakan ini berfungsi untuk membantu meneruskan pergerakan
batang pengambil bibit setelah batang lengan motor berputar, sehingga lengan pengambil
bibit dapat memberikan pergerakan batang yang mulus dan haruslah dipastikan
batang lengan penerus gerakan dapat berputar searah jarum jam maupun berlawanan
arah jarum jam, dan komponen lengan penerus gerakan batang ini berhubungan
dengan lengan pengambil bibit yang didukung oleh poros penahan rangka belakang
sehingga lengan pengambil bibit dapat memberikan pergerakan lokus yang mulus.
Penggambaran lengan
penerus gerakan ini digambarkan dengan menggunakan software solidworks dengan memilih new part kemudian ok, selanjutnya memilih pandangan front plane, dan memilih sketch entities: line, circle dan berikutnya melakukan fillet di kedua ujung tersebut.
3.4 Pengikat Rangka Belakang
Pengikat rangka belakang ini berfungsi untuk mengikat batang lengan
penerus gerakan sebelah kiri dengan yang sebelah kanan dan juga untuk mengikat
penahan rangka atas, sehingga tidak terlepas dari kedudukan lubangnya, dan
komponen pengikat rangka belakang ini berhubungan dengan lengan penerus gerakan
batang yang didukung oleh rangka atas dan penahan rangka.
Penggambaran pengikat
rangka atas ini digambarkan dengan menggunakan software solidworks dengan memilih new part kemudian ok, selanjutnya memilih pandangan front plane, dan memilih sketch entities line.
3.5 Pin Motor
Pin motor ini befungsi untuk mengikat batang lengan pengambil bibit
dengan batang lengan motor, sehingga tidak terlepas dari kedudukan lubang
batang lengan pengambil bibit dengan batang lengan motor, sehingga batang
lengan pengambil bibit dapat bergerak dengan mulus, dan pin motor ini
berhubungan dengan lengan penerus gerakan batang dan lengan pengambil bibit.
Penggambaran pin
motor ini digambarkan dengan menggunakan software
solidworks dengan memilih new part
kemudian ok, selanjutnya memilih pandangan front
plane, dan memilih sketch entities
line.
3.6 Pin Lengan Pengambil Bibit
Pin lengan pengambil bibit ini befungsi untuk mengikat batang lengan
pengambil bibit dengan batang lengan penerus gerakan, sehingga tidak terlepas
dari kedudukan lubang batang lengan pengambil bibit dengan batang lengan
penerus gerakan, sehingga batang lengan pengambil bibit dapat bergerak dengan
mulus, dan pin lengan pengambil bibit ini berhubungan dengan lengan pengambil
bibit dan lengan motor.
Penggambaran pin
lengan pengambil bibit ini digambarkan dengan menggunakan software solidworks dengan memilih new part kemudian ok, selanjutnya memilih pandangan front plane, dan memilih sketch entities line.
3.7 Rangka Atas
Rangka atas ini berfungsi untuk mengikat rangka belakang sehingga
komponen sebelah kiri dengan yang sebelah kanan tidak bergeser dari
kedudukannya, rangka atas ini juga diikat dengan penahan rangka, dan komponen
rangka atas ini berhubungan dengan poros penahan rangka belakang yang didukung
oleh penahan rangka.
Penggambaran rangka
atas ini digambarkan dengan menggunakan software
solidworks dengan memilih new part
kemudian ok, selanjutnya memilih pandangan front
plane, dan memilih sketch entities:
line, circle dan berikutnya
melakukan fillet di beberapa sudut.
3.8 Komponen Motor
Komponen motor ini berfungsi untuk meneruskan semua putaran batang batang lengan motor, sehingga batang lengan
motor dapat berputar searah jarum jam dan dapat memberikan pergerakan lengan
pengambil bibit yang mulus, dan komponen motor ini berhubungan dengan batang
lengan motor.
Penggambaran komponen
motor ini digambarkan dengan menggunakan software
solidworks dengan memilih new part
kemudian ok, selanjutnya memilih pandangan front
plane, dan memilih sketch entities
line.
3.9 Penahan Rangka
Penahan rangka ini berfungsi untuk menahan seluruh komponen empat batang
penghubung yang sudah di assembly,
sehingga waktu proses menjalankan simulasi dapat berputas dengan mulus seperti
yang diinginkan, dan komponen penahan ini berhubungan dengan rangka atas yang
didukung oleh poros penahan rangka belakang.
Penggambaran penahan
rangka ini digambarkan dengan menggunakan software
solidworks dengan memilih new part
kemudian ok, selanjutnya memilih pandangan front
plane, dan memilih sketch entities
line.
3.10 Penyambung Poros
Penyambung poros ini berfungsi untuk mengikat batang lengan motor sebelah
kiri dengan yang sebelah kanan, sehingga batang lengan motor tidak terlepas
dari kedudukan lubangnya dan dipastikan komponen motor harus fix sehingga tidak akan bergeser, dan
komponen penyambung poros ini berhubungan dengan lengan motor.
Penggambaran
penyambung poros ini digambarkan dengan menggunakan software solidworks dengan memilih new part kemudian ok, selanjutnya memilih pandangan front plane, dan memilih sketch entities circle.
3.11 Pengujian
Simulasi Gerakan
Pengujian
simulasi ini dilakukan untuk menguji fungsi dari komponen-komponen simulasi
yang dirancang atau dibuat untuk melihat gerakan yang mulus dan untuk melihat
lokus pergerakan yang diinginkan, apakah berfungsi atau tidak. Pengujian ini
meliputi: lengan motor, lengan pengambil bibit, dan lengan penahan gerakan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 4.1 Model Mekanisme Empat
Batang Penghubung Pada Mesin Penanam Padi
Hasil yang telah dicapai pada proses pembuatan komponen empat batang
penghubung dengan jumlah lengan 2 (dua). Mekanisme gerakan dari empat batang
penghubung didesain bersumber dari motor penggerak yang diteruskan oleh rantai
penghubung untuk memutar poros yang terhubung dengan batang lengan penggerak
sehingga lengan pengambil bibit dapat bergerak mengambil bibit dari hoper.
4.1 4.2 Simulasi Mekanisme
Empat Batang Penghubung Pada Mesin Penanam Padi
Hasil akhir yang telah dicapai pada proses pembuatan simulasi mekanisme
empat batang penghubung pada mesin penanam padi (Transplanter).
4.3 Prinsip Kerja
Simulasi mekanisme empat batang penghubung pada mesin penanam padi ini
memiliki beberapa prinsip kerja diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Lengan motor dapat berputar 3600 searah jarum jam
2. Simulasi
mekanisme penanam padi dari mekanisme empat batang penghubung yang dapat
bergerak secara kontinyu, mengambil bibit padi dari hoper dan menancapkan bibit
ketanah dengan kedalaman tanam antara 4-8 cm.
3. Simulasi
dilengkapi dengan jari penanam yang berfungsi mengambil bibit dari hoper, membawa,
menancapkan bibit ketanah dan bergerak secara mekanik membentuk lokus yang sama
tanpa terjadinya slip.
4. Simulasi
ini dapat melakukan penanaman dengan jarak tanam secara baris 25 x 25 cm dan
kolom dengan jarak penanaman 20 x 20 cm.