Sunday, 20 March 2016

MESIN TANAM BIBIT

                                  Mesin Tanam Bibit

Deskripsi Singkat
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang metode penanaman bibit, mesin dan peralatan penanam bibit, cara kerja mesin penanam bibit serta evaluasi kinerja mesin penanam bibit.
Relevansi
Pemahaman tentang transplanter sangat penting dalam pengelolaan pertanian modern.  Dengan mengeta-hui bagian mesin dan cara kerja serta kinerja, pengelolanya akan dapat merencanakan dan mengatur penggu-naan transplanter dengan efisien dan ekonomis. Dengan demikian akan mendukung  proses budidaya keselu-ruhan secara mekanis 
Tujuan Instruksional Khusus 
Mahasiswa dapat menjelaskan bagian alat dan mesin, cara kerja, kinerja dan menguraikan prinsip-prinsip mekanika dari mesin penanam bibit
  • Mesin Tanam Bibit Padi (Rice transplanter)
  • Mesin Tanam Bibit Sayuran
  • Mesin Tanam Umbi-umbian
  • Mesin Tanam Stek

Mesin Tanam Bibit Padi (Rice transplanter)
1. Jenis mesin tanam bibit padi
2. Beberapa jenis mesin tanam bibit padi
2.1. Mesin tanam bibit padi dari Jepang
2.2. Mesin tanam bibi padi dari China
2.3. Mesin tanam bibit padi dari IRRI




1. Jenis mesin tanam bibit padi
            �����������Secara umum ada dua jenis mesin tanam bibit padi, dibedakan berdasarkan cara penyemaian dan persiapan bibit padinya. Yang pertama, yaitu mesin yang memakai bibit yang ditanam/disemai di lahan (washed root seedling). Mesin ini memiliki kelebihan yaitu dapat dipergunakan tanpa harus mengubah cara persemaian bibit yang biasa dilakukan secara tradisional sebelumnya. Namun demikian waktu yang dibutuhkan untuk mengambil bibit cuckup lama, sehingga kapasitas kerja total mesin menjadi kecil. Yang kedua adalah mesin tanam yang memakai bibit yang secara khusus disemai pada kotak khusus. Mesin jenis ini mensyaratkan perubahan total dalam pembuatan bibit. Persemaian harus dilakukan pada kotak persemaian bermedia tanah, dan bibit dipelihara dengan penyiraman, pemupukan hingga pengaturan suhu. Persemaian dengan cara ini, di Jepang, banyak dilakukan oleh pusat koperasi pertanian, sehingga petani tidak perlu repot mempersiapkan bibit padi sendiri. Penyemaian bibit dengan cara ini dapat memberikan keseragaman pada bibit dan dapat diproduksi dalam jumlah besar. Mesin ini dapat bekerja lebih cepat, akurat dan stabil.
            �����������Bila dilhat dari jenis sumber tenaga untuk menggerakkan mesin, terdapat tiga jenis mesin tanam bibit yaitu alat tanam yang dioperasikan secara manual, mesin tanam yang digerakkan oleh traktor dan mesin tanam yang memiliki sumber tenaga atau enjin sendiri. Mesin yang diproduksi oleh IRRI atau beberapa produksi China adalah tipe manual. Semua jenis mesin produksi Jepang dan beberapa produksi China adalah memiliki sumber tenaga sendiri. Mesin yang digerakkan oleh traktor, sebelumnya diproduksi di Jepang, tetapi belakangan ini sudah jarang dipergunakan.
            �����������Berdasarkan sistem pendukungnya, mesin ini dapat dibedakan menjadi yang bergerak dengan roda, dan yang bergerak dengan roda dan dilengkapai dengan papan pengapung (Gambar 1).
http://web.ipb.ac.id/%7Etepfteta/elearning/media/Teknik%20Mesin%20Budidaya%20Pertanian/Transplanter/Mesin%20Tanam%20Bibit%20Padi4april_files/image002.jpg
  
Gambar 1. Gerak naik dan turun roda sesuai dengan kekerasan tanah


            �����������Jenis mesin yang manapun dipergunakan, permukaan lahan sawah harus datar dan rata, kedalam air harus rata, demikian juga kekerasan tanah juga harus sama, karena hal ini akan memberikan kestabilan operasi. Jika tidak, akan banyak terjadi kegagala penancapan bibit, sehingga akan butuh waktu yang cukup lama untuk penyulaman secara manual.

2. Beberapa jenis mesin tanam bibit padi
2.1. Mesin tanam bibit padi dari Jepang
            �����������Sekarang ini, semua jenis mesin tanam bibit padi di Jepang adalah berpenggerak sendiri (self-propulsion type), dioperasikan dengan cara dituntun (walking type) atau dikendarai (riding type) ( Lihat Gambar 2 sampai 4). Jenis mesin yang dituntun umumnya memiliki alur tanam 2 hingga 6 alur, sedangkan tipe yang dikendarai memiliki 4 hingga 12 alur tanam dalam sekali lintasan penanaman. Jarak antar alur tanam dibuat tetap yaitu 30 cm, dan jarak antar bibit dalam alur dapat disesuaikan antara 11 hingga 18 cm. Bibit yang umum dipergunakan memiliki tinggi/panjang 10 hingga 30 cm, memiliki 2 hingga 5 daun. Jumlah bibit yang ditancapkan pada setiap titik adalah 3 hingga 5 bibit.
            �����������Kecepatan penanaman adalah sekitar 200 titik (hill) per menit per alur. Bila sebuah mesin dapat menanam dalam empat alur, dengan jalar antar alur 40 cm dan jarak antar titik tanam 16 cm, maka akan dibutuhkan waktu tanam selama 4 jam untuk setiap hektar. Dalam kenyataan, waktu juga dibutuhkan untuk berbelok, menambah bibit, dll., maka waktu yang digunakan untuk menanam adalah hanya sekitar 60 hingga 80%. Atau dengan kata lain, kapasitas tanam menjadi 5 hingga 7 jam per ha. Kegagalan penancapan bibit (missing hill) sekitar 1%, dalam bentuk rusak tercabik, terbenam atau mengapung.
            �����������Pembuatan bibit padi dilakukan dengan menyemaikan 200 gram benih dalam kotak berukuran 60 x 30 x 3 cm. Benih ini disemai di dalam ruang gelap hingga berkecambah, kemudian di berikan sinar matahari selama dua hari hingg berwarna hijau merata. Setelah itu bibit dipelihara hingga ukuran atau ketinggian yang diinginkan. Di pusat pembibitan padi di Jepang, bibit untuk lahan seluas 50 samapi 200 ha (sekitar 7000 hingga 30000 kotak) dibuat dengan seragam, dimana di dalamnya juga dilengkapi dengan proses desinfektan benih, pencampuran pupuk, pengepakan media tanam/tanah ke kotak semai bibit, kendali suhu, penyemprotan, dll. (Gambar 10.5)
http://web.ipb.ac.id/%7Etepfteta/elearning/media/Teknik%20Mesin%20Budidaya%20Pertanian/Transplanter/Mesin%20Tanam%20Bibit%20Padi4april_files/image004.jpg







Gambar 2. Bagian utama dari mesin tanam bibit tipe dorong (Iseki)

http://web.ipb.ac.id/%7Etepfteta/elearning/media/Teknik%20Mesin%20Budidaya%20Pertanian/Transplanter/tranplanter%20jepang%20operasi%203%20iseki.jpg
                                                                                Video operasi penanaman bibit

Gambar 3. Mesin tanam bibit padi tipe kemudi (Jepang)
 http://web.ipb.ac.id/%7Etepfteta/elearning/media/Teknik%20Mesin%20Budidaya%20Pertanian/Transplanter/Mesin%20Tanam%20Bibit%20Padi4april_files/image006.jpg








Gambar 4. Wadah untuk meletakkan bibit pada mesin dan planting fingers


2.2. Mesin tanam bibit padi dari China
            �����������Di China, terdapat mesin tanam bibit padi jenis manual dan berpenggerak sendiri. Untuk jenis yang dikendarai, memiliki tiga roda, dan dikemudikan melalui roda depan, juga dilengkapi dengan papan apung di bagian belakang. Mesin ini dioperasikan oleh tiga orang, seorang sebagai pengemudi, dua orang di belakang melakukan pengumpanan bibit ke kotak bibit. Tersedia dalam 12, 14 dan 18 alur tanam. (Lihat Gambar 6)

2.3. Mesin tanam bibit padi dari IRRI
            �����������Mesin atau alat ini dioperasikan secara manual, ditarik diatas papan luncur, dengan 5 alur tanam. Dengan cara menarik stang kendali, mekanisme pengumpanan bibit dan penanaman juga sekaligus dioperasikan. Operator bergerak mundur sambil mengerak-gerakkan stang kendali. Bila terjadi kegagalan penancapan bibit, mekanisme penanaman dapat dioperasikan ulang pada lokasi yang sama. (Gambar 7)

  

http://web.ipb.ac.id/%7Etepfteta/elearning/media/Teknik%20Mesin%20Budidaya%20Pertanian/Transplanter/Mesin%20Tanam%20Bibit%20Padi4april_files/image008.jpg

BUKU AJAR GAMBAR TEKNIK


MACAM-MACAM AKTIVA DAN PASIVA

Macam-macam Aktiva dan Pasiva

     1.   Aktiva (Harta)
Merupakan sumber ekonomi yang harapkan dapat member manfaat bagi perusahaan dikemudian hari. Aktiva di bagi menjadi dua aktiva lancar dan aktiva tetap:

a.       Aktiva Lancar

Adalah aktiva yang dapat di ubah menjadi uang, dijual, atau dipakai dalam jangka waktu periode akuntansi. Berikut ini contoh 10 akun aktiva lancar:

·         Kas (Cash)

Uang tunai yang berada di perusahaan, uang kas yang berada di bank, uang tunai yang dialokasikan untuk cadangan.

·         Surat-surat berharga (Marketable securities)

Saham dan obligasi yang setiap saat dapat di jual kembali.

·         Piutang Usaha (Account Receivable)

Tagihan perusahaan kepada pihak lain yang jangka waktu pelunasannya kurang dari satu tahun.

·         Wesel Tagih (Note Receivable)

Tagihan pihak perusahaan, kepada pihak lain.

·         Perlengkapan (Supliers)

Aktiva perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan usaha suatu perusahaan.

·         Pendapatan yang harus diterima (Acaived income)

Pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi pembayaranya belum diterima.

·         Persediaan barang dagang (Inventury)

Barang – barang yang pada akhir beberapa periode kedepan, dan belum dimanfaatkan.

·         Cadangan kerugian piutang (Allowance for doubtful debit)

Cadangan kas yang digunakan untuk menutupi piutang yang tidak dapat tertagih.

·         Kas kecil (Petty Cash)

Uang yang disediakan perusahaan untuk membayar pengeluaran yang relatif kecil.

b.      Aktiva Tetap

Adalah harta yang berwujud yang digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan dan mempunyai umur ekonomis dan masa manfaat lebih dari satu tahun.

·         Peralatan (Equipmeent at cost)

Semua peralatan yang digunakan perusahaan dalam menjalankan usaha.

·         Tanah (Land)

Tempat gedung kantor dan pabrik berdiri.

·         Mesin (Machinary)

Semua mesin yang di gunakan kegiatan usaha.

·         Kendaraan  (transportation)

Semua kendaraan yang di gunakan dalam kegiatan usaha.

·         Hak Paten

Hak istimewa suatu barang yang di berikan oleh pemerintah kepada perusahaan.

·         Good Will

Nama baik perusahaan itu sendiri.

·         Hak Cipta

Hak karena menciptakan suatu yang di berikan oleh pemerintah kepada perusahaan.

·         Gedung (Building)

Tempat di laksanakanya usaha oleh perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.

·         Properti Investasi (Investasi Property)

Peralatan yang di gunakan untuk operasional perusahaan melainkan untuk mendapatkan keuntungan.

·         Investasi Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

Investasi yang di simpan hingga jatuh tempo.


2.      Passiva ( Kewajiban )

Pengorbanan yang harus di lakukan oleh suatu perusahaan pada masa yang akan datang.

a.       Pasiva jangka pendek ( utang lancar ) = (current liabilities )

Utang yang harus di lunasi dari setahun.

·          Hutang dagang ( account payable )

Kewajiban yang timbul karena pembelian jasa dan barang secara kredit.

·         Beban yang masih harus dibayar ( expenses payable )

Beban yang sudah terjadi tetapi belom di bayar.

·         Pendapatan di terima muka

Kewajiban yang disebabkan pembeli menerima lebih dahulu sedangkan penyerahan barang / jasa belum di laksanakan.

·         Wesel bayar ( Notes payable )

Data tertulias dari perusahaan untuk membayar sejumlah uang atas pemerintah pihak lain pada tanggal tertentu yang akan datang yang ditetapkan.

·         Penghasilan yang ditangguhkan ( Deffered revenve )

Penghasilan yang sebenarnya belum menjadi hak perusahaan.

·         Hutang deviden ( Devidend payable )

Bagian laba perusahaan yang diberikan sebagai devidend kepada pemegang saham tetapi belum dibayar sewaktu neraca di susun .

·         Hutang pajak

Beban pajak perseroan yang belum dibayar pada waktu neraca disusun .

·         Kewajiban yang masih harus dipenuhi ( acenals payable )

Kewajiban yang timbul karena jasa-jasa yang diberikan kepada perusahaan selaa jangka waktu tertentu tetapi pembayarannya belum di lakukan .

·         Kewajiban kontigensi

Kondisi yang tidak pasti yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang.

·         Hutang gaji ( salaries payable )

Kewajiban yang masih harus dibayarkan kepada para karyawan yang menerima gaji tersebut yang masih belum dibayar.







b.      Pasiva jangka penjang ( Long term liabities )

·         Hutang Bank ( Bank loan )

Pinjaman modal dari bank untuk perluasan usaha

·         Hutang Hipotik

Huatang yang berkaitan dengan perolehan dana dari pinjaman yang dijaminkan dengan harta tetap.

·         Hutang obligasi (bord payable )

Hutang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh melalui pengeluaran surat-surat obligasi.

·         Hutang subordinasi (subordinated koan )

Hutang dari pemegang saham atau perusahaan induk yang bersifat tanpa bunga.

·         Hutang dalam rangka sewa guna

Hutang yang diperoleh dari perusahaan asing untuk pemberian aktiva tetap dan biasanya dicicil dalam waktu panjang .

·         Pinjaman sementara ( Bridging loan)

Pinjaman sementara yang akan di kembalikan jika kredit invrstasi yang di butuhkan perusahaan telah diperoleh .

·         Hutang jangka panjang ( Long term liabities )

Kewajiban kepada pihak tertentu yang harus di lunasi dalam jangka waktu lebih dari satu eriode akuntansi .

·         Hutang sewa jangka panjang (Long term lent liabities )

Kewajiban yang masih harus di bayarkan dalam waktu yang lebih lama .

·         Kredit investasi ( ong term loan )

Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan bukan bank yang dapat digunakan dalam pembelian aktiva tetap.

·         Hutang kepada pemegang saham ( Holding Company )

Biasanya di berikan untuk membantu perusahaan anak atau perusahaan aplikasi yang baru mulai beropersai dan membutuhkan pinjaman.