Pengertian
Pneumatik
Pengertian Pneumatik
Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara
yang bergerak, keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat
keseimbang-an. Orang pertama yang dikenal dengan pasti telah menggunakan alat
pneumatik adalah orang Yunani bernama Ktesibio. Dengan demikian istilah
pneumatik berasal dari Yunani kuno yaitu pneuma yang artinya hembusan
(tiupan). Bahkan dari ilmu filsafat atau secara philosophi istilah pneuma dapat
diartikan sebagai nyawa. Dengan kata lain pneumatik berarti mempelajari tentang
gerakan angin (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga dan
kecepatan.
Gambar 2.1 Pneumatic Sircuit
Pneumatik merupakan cabang teoritis aliran atau mekanika
fluida dan tidak hanya meliputi penelitian aliran-aliran udara melalui suatu
sistem saluran, yang terdiri atas pipa-pipa, selang-selang, gawai (device)
dan sebagainya, tetapi juga aksi dan penggunaan udara mampat. Udara yang
dimampatkan adalah udara yang diambil dari udara lingkungan yang kemudian
ditiupkan secara paksa ke dalam tempat yang ukurannya relatif kecil.
Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam
industri (khususnya dalam teknik mesin) merupakan ilmu pengetahuan dari semua
proses mekanis dimana udara memindahkan suatu gaya atau suatu gerakan. Dalam
pengertian yang lebih sempit pneumatik dapat diartikan sebagai teknik udara
mampat (compressed air technology). Sedangkan dalam pengertian teknik
pneumatik meliputi : alat-alat penggerakan, pengukuran, pengaturan,
pengendalian, penghubungan dan perentangan yang meminjam gaya dan penggeraknya
dari udara mampat. Dalam penggunaan sistem pneumatik semuanya menggunakan udara
sebagai fluida kerja dalam arti udara mampat sebagai pendukung, pengangkut, dan
pemberi tenaga.
Adapun ciri-ciri dari para perangkat sistem pneumatik
yang tidak dipunyai oleh sistem alat yang lain, adalah sebagai berikut :
1) Sistem pengempaan, yaitu udara disedot
atau diisap dari atmosphere kemudian dimampatkan (dikompresi) sampai batas
tekanan kerja tertentu (sesuai dengan yang diinginkan). Dimana selama terjadinya kompresi ini suhu udara menjadi
naik.
2) Pendinginan dan penyimpanan, yaitu udara hasil kempaan yang
naik suhunya harus didinginkan dan disimpan dalam keadaan bertekanan sampai ke
obyek yang diperlukan.
3) Ekspansi (pengembangan), yaitu udara diperbolehkan untuk
berekspansi dan melakukan kerja ketika diperlukan.
4) Pembuangan, yaitu udara hasil ekspansi kemudian dibebaskan
lagi ke atmosphere (dibuang).
Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam
bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja disebut dengan
sistem pneumatik. Dalam penerapannya, sistem pneumatik banyak digunakan sebagai
sistem automasi. Dalam kaitannya dengan bidang kontrol, pemakaian sistem
pneumatik sampai saat ini dapat dijumpai pada berbagai industri seperti
pertambangan, perkeretaapian, konstruksi, manufacturing, robot dan
lain-lain. Tenaga fluida adalah istilah yang mencakup pembangkitan, kendali dan
aplikasi dari fluida bertekanan yang digunakan untuk memberikan gerak.
Berdasarkan
fluida yang digunakan tenaga fluida dibagi menjadi pneumatik, yang menggunakan
udara serta hidrolik yang menggunakan cairan. Dasar dari aktuator tenaga fluida
adalah bahwa fluida mempunyai tekanan yang sama ke segala arah. Pada dasarnya
sistem pneumatik dan hidrolik tidaklah jauh berbeda. Pembeda utama keduanya
adalah sifat fluida kerja yang digunakan. Cairan adalah fluida yang tidak dapat
ditekan (incompresible fluid) sedangkan udara adalah fluida yang dapat
terkompresi (compressible fluid).
Pada
umumnya pneumtik menggunakan aliran udara yang terjadi karena perbedaaan
tekanan udara pada suatu tempat ke tempat lainnya. Untuk keperluan industri,
aliran udara diperoleh dengan memampatkan udara atmosfer sampai tekanan
tertentu dengan kompressor pada suatu tabung dan menyalurkannya kembali ke
udara bebas. Jenis kompressor terdiri dari dua kelompok antara lain :
1) Kompressor
torak yang bekerja dengan prinsip pemindahan yaitu udara dimampatkan dengan
mengisikannya ke dalam suatu ruangan kemudian mengurangi sis pada ruangan
tersebut.
2)
Kompressor aliran yang bekerja
dengan prinsip aliran udara yaitu dengan menyedot udara masuk ke dalam pada
satu sisi dan memampatkannya dengan percepatan massa (turbin). Kompressor
aliran meliputi kompressor aliran radial dan kompressor aliran aksial.
Udara sebagai fluida kerja pada
sistem pneumatik memilik karakteristik khusus antara lain :
1)
Jumlah udara tidak terbatas
2) Transfer udara relatif mudah dilakukan
3) Dapat dimampatkan
4) Mencari tekanan yang lebih rendah
5) Memberi tekanan yang sama ke segala arah
6) Tidak mempunyai bentuk tetap (selalu menyesuaikan dengan bentuk yang ditempatinya)
7) Mengandung kadar air
8) Tidak sensitive terhadap suhu
9) Tahan ledakan
10) Kebersihan
11) Kesederhanaan konstruksi
12) Kecepatan
13) Keamanan
2) Transfer udara relatif mudah dilakukan
3) Dapat dimampatkan
4) Mencari tekanan yang lebih rendah
5) Memberi tekanan yang sama ke segala arah
6) Tidak mempunyai bentuk tetap (selalu menyesuaikan dengan bentuk yang ditempatinya)
7) Mengandung kadar air
8) Tidak sensitive terhadap suhu
9) Tahan ledakan
10) Kebersihan
11) Kesederhanaan konstruksi
12) Kecepatan
13) Keamanan
No comments:
Post a Comment