Saturday, 19 March 2016

CNC TU 2A

BAB I
PENDAHULUAN


Perkembangan teknologi komputer saat ini telah mengalami kemajuan yang amat pesat. Dalam hal ini komputer telah diaplikasikan ke dalam alat-alat mesin perkakas di antaranya mesin bubut, mesin frais, mesin sekrap, mesin bor, dan lain-lain. Hasil perpaduan teknologi komputer dan teknologi mekanik inilah yang selanjutnya dinamakan CNC (Computer Numerically Controlled). Sistem pengoperasian CNC menggunakan program yang dikontrol langsung oleh komputer. Secara umum konstruksi mesin perkakas CNC dan sistem kerjanya adalah sinkronisasi antara computer dan mekaniknya. Jika dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional yang setaraf dan sejenis, mesin perkakas CNC lebih unggul baik dari segi ketelitian (accurate), ketepatan (precision), fleksibilitas, dan kapasitas produksi. Sehingga, di era modern seperti saat ini banyak industri-industri mulai meninggalkan mesin-mesin perkakas konvensional dan beralih menggunakan mesin-mesin perkakas CNC. Secara garis besar pengertian mesin CNC adalah suatu mesin yang dikontrol oleh computer dengan menggunakan bahasa numerik (perintah gerakan yang menggunakan angka dan huruf). Sebagai contoh: apabila pada layar monitor mesin kita tulis M03 spindel utama mesin akan berputar dan apabila kita tulis M05, spindel utama mesin akan berhenti berputar. Mesin CNC tingkat dasar yang ada pada saat ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mesin CNC Two Axis atau yang lebih dikenal dengan mesin bubut (lathe machine) dan mesin CNC three axis atau yang lebih dikenal dengan mesin frais (milling machine).

1.1  Pengertian Mesin CNC TU 2A
Mesin perkakas NC (Numerically Controlled) sebenarnya serupa dengan mesin perkakas biasa (non-NC, Konvensional) yang terdiri atas berbagai jenis sesuai dengan jenis proses yang bisa dilaksanakannya. Mesin-mesin NC tersebut diatas memerlukan berbagai perangkat lunak (program) dalam pengoperasiannya.
Mesin CNC TU 2A (Computer Numerically Controlled Training Unit  2 Axsis) yaitu suatu mesin yang dikontrol dengan menggunakan bahasa Numerik (perintah gerakan dengan menggunakan huruf dan angka berdasarkan standart ISO (DIN 66025/ISO).
1.2  Prinsip Kerja Mesin CNC TU 2A
Mesin bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halnya mesin bubut konvensional yaitu gerakan ke arah melintang dan horizontal dengan sistem koordinat sumbu X dan Z. Prinsip kerja mesin bubut CNC TU-2A juga sama dengan mesin bubut konvensional yaitu benda kerja yang dipasang pada cekam bergerak sedangkan alat potong diam.
Untuk arah gerakan pada mesin bubut diberi lambang sebagai berikut.
a. Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.
b. Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar







Gambar 1.1 Prinsip kerja Mesin CNC TU 2A


1.3  Tujuan Praktikum
Membekali Mahasiswa tentang wawasan dan pengetahuan serta mampu melakukan Praktikum sesuai prosedur yang telah ditentukan, dan diharapakan mampu :
1.      Mengerti pengertian mesin CNC TU 2A
2.      Menjelaskan prinsip kerja mesin CNC TU 2A
3.      Menjalankan mesin dengan pelayanan manual dan CNC
4.      Membuat listing program NC
5.      Menghitung parameter permesinan pada mesin CNC
6.      Membuat produk dengan kontur radius, tirus dan ulir.




BAB II
METODE PRAKTIKUM


2.1  Alat dan Bahan
~        Mesin CNC TU 2A
~        Pulpen print out
~        Kertas print out
~        Aluminium Toraddur dimensi diameter Æ 22 x 100 mm
~        Pahat Kanan
~        Pahat Ulir
~        Pahat Netral
~        Pahat  potong
~        Loop Pahat
~        Jangka Sorong
~        Kunci L,Kunci Chuck dan Kunci Pahat.


2.2  Perhitungan Parameter Permesinan
1)      Perhintungan parameter permesinan yang meliputi kecepatan makan, kedalaman makan dan putaran spindel mutlak diperlukan.
2)      Gunakan tabel permesinan untuk mendapatkan kecepatan potong berdasarkan jenis material pahat dan diameter benda kerja yang digunakan.
3)      Hitung putaran spindel yang sesuai berdasarkan data dari tabel permesinan.
4)      Atur tombol pengaturan pada pelayanan manual memastikan putaran spindel sesuai dengan putaran dari hasil hitungan.




BAB III
ANALISA DATA PEMBAHASAN

3.1  Gambar Kerja










Gambar 3.1 Benda kerja


3.2  Metode Pemrograman
Metoda pemrograman yang biasa digunakan dalam mesin-mesin CNC umumnya adalah metoda Incremental dan metoda Absolut.
1)      Metoda Incremental
Adalah suatu cara untuk mencapai tujuan, dimana setiap tempat/titik dimana pahat berhenti di jadikan referensi untuk ukuran berikutnya. Prinsip gerakan incremental sebagaimana terlihat pada gambar

2)      Metode Absolut
Adalah suatu cara untuk mencapai tujuan, dimana satu tempat/titik dimana pahat mulai dijalankan referensi. Hal ini berarti setiap pergerakan pahat dimulai dari suatu titik referensi baik untuk pemakanan maupun gerekan kosong tanpa pemakanan dan kembali ketitik tersebut. Prinsip gerakan Metode Absolut seperti terlihat pada gambar
3.3  Listing Program

            Tabel 3.1 Listing Program
N
G/M
X
Z
F
H
KETERANGAN
00
M03


01
01
0
-100
45


02
84
-100
-4200
45
50

03
01
-100
0
45


04
00
0
-3600
45


05
01
-50
-200
45

Tirus
06
01
50
-200
45


07
01
0
400
45


08
01
-90
-200
45


09
01
90
-200
45


10
00
0
4000
45


11
84
-100
-3300
45
50

12
01
-100
0
45


13
84
-100
-3287
45
50

14
01
-100
0
45


15
84
-100
-3246
45
50

16
01
-100
0
45


17
01
0
-1300
45


18
01
-50
-500
45

Tirus
19
01
0
-1364
45


20
00
50
1864
45


21
01
-100
-500
45


22
01
0
-1364
45


23
00
100
1864
45


24
01
-150
-500
45


25
01
0
-1100
45


26
00
150
1600
45


27
01
-190
-500
45


28
01
0
-1100
45


29
00
190
0
45


30
00
0
2900
45


31
84
-100
-973
45
50

32
01
-100
0
45


33
84
-100
-800
45
50

34
01
-100
0
45


35
84
-100
-627
45
50

36
01
-100
0
45


37
01
0
-400
45


38
01
-90
-200
45


39
01
100
0
45


40
01
0
600
45


41
84
-100
-136
45
50

42
01
-100
0
45


43
84
-100
-54
45
50

44
01
-100
0
45


45
84
-100
-13
45


46
01
-200
0
45


47
03
400
-400
40

Finishing
48
01
-100
-200
40


49
03
200
-200
40

Fillet Cembung
50
02
200
-200
40

Fillet Cekung
51
01
0
-300
40


52
01
-200
-500
40

Tirus
53
01
0
-1100
40


54
02
400
-400
40

Fillet Cekung
55
03
100
-100
40

Fillet Cembung
56
01
0
-200
40


57
01
-100
-200
40


58
01
100
-200
40


59
01
0
-200
40


60
01
100
0
40


61
01
0
4200
40


62
M30




3.4  Setting Pahat
1)      Ikat benda kerja pada ragum (chuck) dengan cukup kuat.
2)      Pastikan benda kerja tidak terlihat baling dengan memutar spindel.
3)      Pasang mata pahat sesuai kebutuhan pada revolver pahat dengan mengikat kedua baut pengikatnya.
4)      Putar revolver pahat, sehingga pahat pada posisi utama lurus.
5)      Gerakkan center putar (tail stock) untuk memastikan bahwa posisi ujung pahat pas di center putar.
6)      Hidupkan spindel mesin dengan memutar tombol kontrol putaran pada pelayanan manual.
7)      Gerakkan pahat pelan-pelan kearah benda kerja (harga X) hingga menyentuh permukaan benda kerja, kemudian inputkan harga nol.
8)      Gerakkan pahat pada posisi X=0 dan Z=0.








3.5  Langkah Pengerjaan
1.      Hidupkan swict kontak keposisi ON pada mesin CNC TU 2A
2.      Putar swict (CNC/manual) keposisi 0
3.      Tekan tombol H/C pada tombol eksekusi untuk memindahkan layanan CNC/manual
4.      Masukkan listing program
5.      Ikat benda kerja dengan spindle
6.      Putarkan swict keposisi manual (untuk menggerakkan spindle)
7.      Set benda kerja
8.      Putarkan swict ke CNC
9.      Tekan tombol start pada tombol eksekusi


3.6  Gambar Plotter










Gambar 3.2 Plotter









BAB IV
PENUTUP


A. Kesimpulan
·         Mesin bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua sebagai berikut.
1. Mesin bubut CNC Training Unit (CNC TU).
2. Mesin bubut CNC Production Unit (CNC PU).

·         Mesin bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halnya mesin bubut konvensional yaitu gerakan ke arah melintang dan horizontal dengan sistem koordinat sumbu X dan Z.

·         Bagian Utama Mesin Bubut CNC TU 2-A
1.      Motor utama
2.      Eretan/support
3.      Step motor
4.      Rumah alat potong (revolver/toolturret)
5.      Cekam
6.      Meja mesin
7.      Kepala lepas








·         Rumus Kecepatan Potong
Vc =
            Dimana:
            Vc = Kecepatan potong (m/menit).
d = Diameter benda kerja (mm).
n = Jumlah putaran tiap menit.
Π = 3,14


B. Saran
·         Saat mengisi program sangatlah berhati-hati karena jika salah berakibat fatal terhadap ,esin CNC dan juga material yang dikerjakan.
·         Setelah mengisi program sebaiknya dilakukan pengecekan ulang.
·         Sebelum material dikerjakan sebaiknya diprint dulu arah gerak pemakanan.


No comments:

Post a Comment