Kualitas dan
Total Quality Management
Definisi Kualitas
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kualitas berarti tingkat baik buruknya sesuatu, derajat atau taraf
mutu. Berkualitas diartikan bahwa sesuatu mempunyai kualitas atau mutu yang
baik. Menurut beberapa ahli, kualitas diterjemahkan sebagai berikut.
Juran (1962) “kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan
atau manfaatnya.”
Crosby (1979) “kualitas adalah
kesesuaian dengan kebutuhan yang meliputi availability, delivery,
reliability, maintainability, dan cost effectiveness.”
Deming (1982) “kualitas harus
bertujuan memenuhi kebutuhan pelanggan sekarang dan di masa mendatang.”
Feigenbaum (1991) “kualitas
merupakan keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang meliputi marketing,
engineering, manufacture, dan maintenance, dalam mana produk dan
jasa tersebut dalam pemakaiannya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan
pelanggan.”
Scherkenbach (1991) “kualitas
ditentukan oleh pelanggan; pelanggan menginginkan produk dan jasa yang sesuai
dengan kebutuhan dan harapannya pada suatu tingkat harga tertentu yang
menunjukkan nilai produk tersebut.”
Elliot (1993) “kualitas adalah
sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbeda dan tergantung pada waktu dan
tempat, atau dikatakan sesuai dengan tujuan.”
Goetch dan Davis (1995) “kualitas
adalah suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, pelayanan, orang,
proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan.”
Dari beberapa pernyataan yang telah
dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, kualitas dapat didefinisikan sebagai
tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat sesuatu. Istilah kualitas sendiri
banyak digunakan dalam dalambisnis, rekayasa, dan manufaktur dalam
kaitannya dengan teknik dan konsep untuk memperbaiki kualitas produk atau jasa
yang dihasilkan, seperti Six Sigma, TQM, Kaizen, dll.
Sejarah Manajemen Kualitas
Sudah sejak awal tahun 1920
manajemen kualitas telah mulai dikembangkan yang dimotori oleh beberapa ahli di
bidang kualitas. Selanjutnya manajemen kualitas berkembang dengan pesat seirama
dengan kesadaran akan pentingnya aspek kualitas sebagai penentu keunggulan
bersaing.
Tahun 1920-1940
Tahun 1920-1940
Kualitas yang utama adalah
inspeksi. Para inspektor mengukur hasil produksi berdasarkan spesifikasi. Pada
masa ini ditemukannya konsep statistik dalam hal pengendalian-pengendalian
variable produk, seperti panjang, lebar, berat, tinggi, dan pengambilan sampel
untuk menguji penerimaan produk yang diprakarsai oleh Walter A. Stewart, H.F.
Dodge, dan H.G. Romig.
Tahun 1940-1985
Kelompok inspeksi berkembang
menjadi pengendalian kualitas. Tanggung jawab kualitas dialihkan ke bagian
quality control independent. Diperkenalkan konsep total quality control yang
pertama kali oleh Feigenbaun pada tahun 1960 yang kemudian dikembangkan menjadi
total quality control organization wade di tahun 1970 dan menjadi konsep total
quality system pada tahun 1983. Pengendalian kualitas berkembang menjadi
penjaminan kualitas yang berfokus kepada proses dan kualitas produk melalui
pelaksanaan audit operasi, pelatihan analisis, kinerja teknis, dan petunjuk
operasi untuk peningkatan kualitas. Aspek kualitas mulai dievaluasi melalui
penerapan fungsi-fungsi manajemen kualitas.
Tahun 1985-1990
Diperkenalkannya konsep total
quality management oleh Frederick Taylor pada tahun 1990-an, yang dikenal
dengan sebutan Father of scientific Management dan terkenal dengan teorinya
Time and Motion Studies. Total Quality Management berkembang menjadi Learning
organization yang menggunakan filosofi continous quality improvement dan
menggunakan konsep manajemen pengetahuan.
Abad 20-sekarang
Dengan berkembangnya teknologi
informasi pada abad 20-an, konsep manajemen kualitas berkembang bersama dengan
berkembangnya konsep e-learning atau electronics learning.
Total Quality Management
TQM atau Total
Quality Management atau yang sering disebut (manajemen kualitas
total) adalah strategi manajemen yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran
kualitas pada semua proses dalam organisasi. Sesuai dengan definisi dari ISO,
TQM adalah “suatu pendekatan manajemen untuk suatu organisasi yang terpusat
pada kualitas, berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan untuk
kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan serta memberi keuntungan
untuk semua anggota dalam organisasi serta masyarakat.
Total Quality Management (TQM)
merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada pelanggan dengan
memperkenalkan perubahan manajemen secara sistematik dan perbaikan terus
menerus terhadap proses, produk, dan pelayanan suatu organisasi. Proses Total
Quality Management bermula dari pelanggan dan berakhir pada pelanggan pula.
Konsep Total Quality Management
berasal dari tiga kata yaitu total, quality, dan management. Fokus utama dari
TQM adalah kualitas/ mutu. Mutu sebagai tercukupinya kebutuhan (conformance
to requirement).
Kata selanjutnya adalah total, yang
dalam bahasa Indonesia sering dipakai kata menyeluruh atau terpadu. Kata total
(terpadu) dalam Total Quality Management menegaskan bahwa setiap orang yang
berada dalam organisasi harus terlibat dalam upaya peningkatan secara terus
menerus.
Unsur ketiga dari Total Quality
Management, adalah kata management, yang merupakan konsep awal dari TQM itu
sendiri. Ada banyak definisi manajemen yang telah dikemukakan oleh para pakar.
Secara etimologis, kata manajemen berasal dari bahasa Inggris management
yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan pengelolaan.
Di Indonesia, TQM pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1980-an dan sekarang cukup populer di sektor swasta
khususnya dengan adanya program ISO 9000. Banyak perusahaan terkemuka dan
perusahaan milik negara telah mengadopsi TQM sebagai bagian dari strategi
mereka untuk kompetitif baik di tingkat nasional mupun internasional. Tetapi
TQM kurang begitu dikenal di sektor publik. Namun kini keadaan sudah berubah, faktor-faktor
yang mendorong sektor swasta untuk beradaptasi dengan konsep ini, juga memiliki
dampak terhadap cara pemerintah menyediakan pelayanan.
No comments:
Post a Comment