TRIBOLOGY SYSTEM
Tribologi adalah
ilmu dan teknologi yang mempelajari peristiwa interaksi dua permukaan yang
bergerak relatif satu terhadap lainnya, dimana didalamnya terdapat fenomena
gesekan, pelumasan, dan keausan.
Kontak rolling
dan sliding bearing dari peralatan mechanical modern/masa kini di desain
berdasarkan teori persamaan Reynolds dan dinamika fluida. Sehingga requirement
aplikasi, load, kecepatan dan temperatur operasi dari bearing bisa
dioptimalkan.
Tribologi sangat
besar perannya bagi dunia industri, bahkan sekarang ini tanpa di sadari dengan
semakin banyaknya peralatan di sekitar kita (bukan hanya di dunia industri)
yang semakin modern, mulai dari mobil di rumah kita, mesin cuci, kipas angin,
itu beberapa contoh peralatan di rumah kita yang dipengaruhi oleh ilmu
tribologi.
Tribologi sangat
penting/vital bagi keandalan peralatan; peralatan yang seharusnya siap setiap
saat, akan jadi tidak siap ketika di butuhkan karena mengalami kerusakan yang
diakibatkan masalah lubrikasi.
Tribologi besar juga pengaruhnya
terhadap efisiensi peralatan.
Tribologi juga berpengaruh langsung
terhadap maintainability dari sebuah peralatan.
Tribologi berpengaruh terhadap
neraca keuangan dari suatu perusahaan; karena dengan penghematan dari lubrikasi
itu berarti penghematan dari sisi cost juga.
PELUMASAN
Metode
maintenance di dunia industri melibatkan pelumasan sebagai bagian penting dalam
implementasinya. Prosedur pelumasan yang baik akan mampu menurunkan biaya
maintenance, antara lain karena umur komponen yang lebih lama.
Terbentuknya
film/lapisan pelumasan (lubrication film) dipengaruhi oleh viskositas dari
lubricant, kontak geometri dan kecepatan relatif horizontal dan vertical.
Fungsi Dasar Pelumasan :
- Reduksi
gesekan.
- Mereduksi
keausan.
- Mereduksi
temperatur.
- Mencegah
karat dan korosi.
- Pelindung
terhadap kontaminan dan kotoran.
- Peredam
kejut dan reduksi vibrasi.
Klasifikasi Pelumas berdasarkan
- Fisik
1. Cair; seperti
minyak rem, oil hidrolik, dll.
2. Solid (padat);
seperti graphit, ceramic, teflon.
3. Semi-solid;
seperti grease.
- Penggunaan
1. Otomotif
2. Industri
3. Metal forming
4. Dll.
- Spesifikasi
1. Militer;
contohnya US-MIL
2. Komersial;
contohnya Caterpillar, GM, Ford.
3. Asosiasi
Internasional; contohnya API, ISO, SAE, ASTM.
Beberapa sifat penting minyak pelumas diantaranya adalah
kekentalan, indeks kekentalan, titik tuang, stabilitas, dan kelumasan.
GESEKAN
Gesekan adalah gaya yang menghambat perpindahan dari benda yang bergerak. Atau
gaya yang melawan gerak suatu permukaan sliding atau rolling pada permukaan
lain, dimana kedua permukaan tersebut saling kontak. Pada umumnya
dipresentasikan oleh koefisien gesek µ.
Gesekan proporsional dengan beban atau gaya normal, dan koefisien gesek
independen terhadap luas permukaan.
Gaya yang diperlukan untuk memulai sliding umumnya lebih besar dari pada gaya
yang diperlukan untuk mempertahankannya. Sehingga disebut koefisien gesek
kinetis µk lebih kecil dari pada koefisien gesek statis µs.
TIPE GESEKAN
KEAUSAN/WEAR
Keausan merupakan fenomena yang
sering terjadi akibat adanya tumbukan antar chain pin dengan chain link, yaitu
lepasnya material dari permukaan chain pin, yang dapat dipengaruhi oleh faktor
pembebanan, panjang lintasan dan sifat dari material tersebut. Ini berhubungan
dengan interaksi permukaan dan lebih spesifik lagi adalah penghilangan material
dari suatu permukaan sebagai hasil dari aksi mekanikal.
Adhesive Wear
contohnya adalah fenomena pitting dari proses pengelasan.
Abrasive Wear
suatu partikel kontaminasi keras yang di paksa masuk kedalam permukaan lain sehingga menyebabkan kerusakan. Contohnya goresan.
contohnya adalah fenomena pitting dari proses pengelasan.
Abrasive Wear
suatu partikel kontaminasi keras yang di paksa masuk kedalam permukaan lain sehingga menyebabkan kerusakan. Contohnya goresan.
Tribochemical Reaction
Merupakan suatu reaksi kimia dari kontak permukaan yang berbeban dan temperatur tinggi yang mengandung lubrikan, dan aditif dan media lainnya.
Material Fatigue
Dikarenakan deformasi elasto-plastic jangka panjang dari kontak permukaan, sehingga material sampai pada batas fatigue nya. Cracks terbentuk dibawah permukaan kontak karena adanya perubahan morphological.
Dikarenakan deformasi elasto-plastic jangka panjang dari kontak permukaan, sehingga material sampai pada batas fatigue nya. Cracks terbentuk dibawah permukaan kontak karena adanya perubahan morphological.
No comments:
Post a Comment